Recent Comments
Loading...
Recent Comments

Refleksi II

11 June 2013

Refleksi

Ada satu masa di mana semua yang tersaji di hadapanmu terasa tak berarti. Membaca terasa hambar, menulis terasa hampa, mendengar terasa membosankan, bahkan melihat pun begitu. Bersyukurlah bagi mereka yang bisa keluar dengan cepat dari kondisi ini.

Kadang menasehati itu gampang. Memplot masalah orang lain itu lebih mudah dibandingkan dengan merunut masalah diri sendiri. Demikian pula dengan solusinya. Serasa yang tampak oleh mata dan pikiran itu tak sinkron dengan apa yang dialami oleh si pemilik mata dan pikiran itu. Mungkin karena itulah ada yang namanya interaksi, untuk saling melengkapi dan mengisi kekurangan masing-masing. Seperti pada sebuah dialog yang pernah saya dengar, "Kalau saya jatuh, kamu jangan ikut terjatuh juga menemaniku merasakan rasanya jatuh dan berusaha mengubah rasa itu menjadi senyum dan tawa di kubangan tempat saya jatuh. Bukan itu yang saya inginkan. Yang saya inginkan adalah ketika saya jatuh, tetaplah kamu di atas sana. Ulurkan tanganmu untuk kuraih agar aku bisa bangkit. Kalau kita jatuh dan berada di kubangan yang sama, lalu bagaimana kita bangkit dan siapa yang akan menolong kita?"

Berharap pada pertolongan bukanlah hal yang utama. Sebelum pertolongan itu datang, tolonglah dirimu sendiri dengan berusaha untuk bangkit.

Ada harapan yang besar dibalik usaha yang kuat. Ada misteri kebaikan yang besar dibalik sebuah harapan yang besar. Semua juga tidak terlepas dari doa yang tulus, yang total dipasrahkan dan diserahkan kepada-Nya.

Pict Source: Random Taken From Google

8 comments

Reply Delete

kak sam apa kabarmu?jejakmu menghilang......

Reply Delete

Alhamdulillah kabarku baik...

Reply Delete

diantara banyak beweku di sini aku selalu sulit utk komen, mendadak aku jadi seperti orang bodoh karena kagum dengan tulisan disini...

tetap menjadi favoriteku...
Alhamdulillah bisa komen lagi

Reply Delete

Kalau disuruh memilih antara 'mengkritik' atau 'memuji', dari kacamata saya, kebanyakan orang lebih senang 'memuji' ketika pujian itu dirasa perlu atau tidak perlu, dan 'diam' atau 'bungkam' ketika kritikan itu perlu.

Pujian dari mas Insan sudah seringkali terdengar dan memang yang terdengar hanya pujian. Saya ucapkan terima kasih sudah memuji dan berkomentar.

Reply Delete

Anda filsuf ya? hehe.
Berarti, kalo tak bisa komen itu artinya memang tak diizinkan untuk berkomentar? Oke.

Reply Delete

karena saya bingung, maka maafkan jika komen ini gak nyambung.

Semoga harapanmu cepat terwujud, cepat keluar dari kondisi yang membosankan, dan semoga bisa segera bangkit lagi jika kau sedang terpuruk. Aamiin.

Reply Delete

Saya bukan filsuf... bahkan jauh dari sebutan itu...

tak bisa komen dengan tak diizinkan berkomentar itu dua hal yang berbeda. Dan di sini bebas-bebas aja tuh mau berkomentar, seperti saya juga yang merasa bebas membalas komentar-komentar dengan cara saya sendiri

Reply Delete

Gak nyambung dari sudut pandang saya, bukan urusan saya, tetapi bagaimana yang baca mengartikannya sendiri....

Aamiin.... terima kasih atas doanya yaaa...

Post a Comment

˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs