Gerak

Saat memperhatikan sekitar kita, kita melihat bahwa sebenarnya tak ada yang diam di sana. Semuanya bergerak mengikuti pergerakan alam semesta ini. Apa jadinya alam semesta ini tanpa gerak? Coba bayangkan jika bumi berhenti berputar, benda langit berhenti mengitari garis edarnya, angin berhenti berhembus, awan tak berarak, laut tak memainkan riak ombaknya, bahkan makhluk hidup pun tak bergerak. Jika semua itu diam, maka manfaat apa yang akan dihasilkan oleh mereka dengan keberadaannya? Tak ada.

Lalu, apakah yang menyebabkan gerak itu terjadi? Secara harfiah, ini sebuah pertanyaan yang sulit, karena cakupannya yang cukup luas. Kita harus mempersempit cakupan itu dengan menentukan objek dari yang melakukan gerak itu, karena tak semua objek memiliki alasan yang sama sehingga gerak sebuah objek itu bisa terjadi. Sebuah gerak akan menghasilkan perubahan dan pengaruh dari perubahan itu sendiri akan mengubah sesuatu yang bergerak itu, tergantung gerak seperti apa yang dilakukannya, dan seberapa cepat gerak itu terjadi. Intinya, sebuah gerak akan berimbas kembali kepada sesuatu yang menyebabkan gerak itu.

Pada manusia, sebuah gerak adalah sesuatu yang vital bagi dirinya. Karena gerak inilah yang menandakan bahwa manusia itu hidup, menghasilkan perubahan demi perubahan pada dirinya. Tak peduli perubahan itu adalah sesuatu yang baik atau buruk, semuanya tergantung dari gerak yang mereka lakukan.

Lalu bagaimana dengan keterdiaman? Diamnya seorang manusia bukan berarti ia tak bergerak. Tubuh masih berproses pada kondisi itu. Walaupun mulut terdiam, bukan berarti tubuh terdiam, karena pikiran tentu masih akan bekerja, membungkam keterdiaman itu. Jika diam benar-benar telah merasuki hingga menghentikan pikiran itu bekerja, maka saat itu aku bisa mengatakan bahwa diri ini telah mati, dan saat itu pula diri ini bukanlah bagian dari alam semesta lagi yang tak pernah diam, juga bukanlah bagian dari sekitar kita yang dari hari ke hari semakin menuntut banyaknya perubahan yang lebih baik dari diri ini.

Semua yang kita alami mempunyai sebab akibat tersendiri. Apa yang kita lakukan tentu mempunyai sebab kenapa kita melakukannya, dan tentunya kita ingin mengetahui akibat dari apa yang kita lakukan itu. You do a good thing, then you will get a good thing, but when you do a bad thing, then you will get a bad thing too. Itu salah satu kalimat bijak yang pernah aku temui. Kalau kita menyadari, memang benar kita tak akan pernah bisa lepas dari hal itu.

Dalam mengarungi hari, sebuah gerak adalah sebuah tindakan. Dengan adanya sebab akibat ini, kita perlu berhati-hati dengan tindakan kita, dan keberhati-hatian juga tidak harus menimbulkan sebuah ketakutan untuk bertindak. Sebuah tindakan itu harus punya dasar, dan kita harus paham dengan resiko yang akan ditimbulkan oleh tindakan itu. Layaknya seorang petaruh, kita harus siap menerima semua imbas dari sebuah tindakan yang kita lakukan.