Recent Comments
Loading...
Recent Comments

Sisi Sunyi Tawa

13 January 2012

Tertawa di atas penderitaan orang lain, tidakkah itu terasa perih?
Bagi yang merasa menderita, hal itu akan terasa pedih,
dan bagi yang tertawa akan berpikir masa bodoh.
Kebersamaan yang mereka rasakan hanyalah bagian kecil dari keangkuhan mereka yang merasa hebat dan berkuasa.
Mereka belum tahu bahwa tawa mereka mengucurkan keringat deras
di bawah terik surya
dalam selimut dingin yang kian menghimpit.
Tawa mereka lahirkan airmata yang tak berhenti mengalir
karena haknya yang dirampas oleh keserakahan.
Mereka tidak pernah merasa hebat karena bisa melakukan dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Mereka juga tidak butuh sanjungan dan pujian.
Mereka cuma ingin dihargai dengan imbalan yang tak seberapa untuk bertahan hidup.
Sedangkan tawa sinis di tengah mereka cuma berarti kepuasan yang tak berujung.
Tawa karena bisa mengendalikan dan tawa karena tak bisa digugat.
Ha... ha... ha...

52 comments

Reply Delete

Selalu tidak berkutik jika diperlakukan seperti itu. Hanya bisa diam. Ternyata tawa tak berarti bahagia yahhh :)
Tapi kalau memperlakukan orang lain seperti itu, Hmmm... Kalau toh pernah, hanya bisa berdoa agar kejadian itu tidak terulang lagi.

Reply Delete

melepaskan beban dengan tawa,
kadang mengabaikan hati yg terlanjur perih,
fiuh... (sunyi)

Reply Delete

Tertawa di atas penderitaan orang lain adalah sifat segelintir orang yang tak pernah merasakan kehidupan di bawah, selalu merasa kalau dia lebih dari yang lain.

Reply Delete

tertwa diatas penderitaan orang lain , manusia macam apa itu...hari ini engkau menertawakan orang lain, dikemudian hari engkau akan di tertawakan orang...tertawa bukan pertanda bahagia, bisa mengejek bahkan menghina orang lain.karena tawa tak bisa digugat...hahahahha #nyambung ngak ya komen ku

Reply Delete

tertawa diatas penderitaan orang lain, manusia macam apa seperti itu, tertawa bukan pertanda sedang bahagia..tertawa juga bisa mngejek bahkan mneghina.....smoga saja manusia2 seperti itu tak banyak yg bertebaran di muka bumi ini.

Reply Delete

sam. . .aku sering menertawakan penderitaan =)) =)) =))
sering sekali menertawakan penderitaanku sendiri ahahahahaha
karena aku merasa aku lebih dari diriku sendiri :P

"Beautiful life is just an imagination! But life is more beautiful than imagination!", right?? faito :))

Reply Delete

tertawa di atas penderitaan orang lain.. bukankah itu bentuk keegoisan? MasyaAllah

Reply Delete

ehem... kenapa tiba-tiba jadi postingan miris ya?
atau mungkin cuma perasaanku saja #jajajajaja
jangan kebanyakan tawa deh =P mending senyum :)

Reply Delete

kata orang, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. tapi tetep aja ya gak enak tertawa di atas penderitaan orang lain. kalo politisi gak bermoral tertawa gitu kali ya

Reply Delete

Tawa yang bijak, tawa yang menularkan tawa bagi orang lain ^^

Reply Delete

Aduh sam..., saya seperti tidak bisa berkutik kalo disini...
dirimu seperti tidak pernah kehabisan kata2 dalam mengekspresikan diri

angkat topi deh.... salut...salut...

Reply Delete

seseorang pernah bilang,
janganlah tertawa berlebihan saat didunia, nanti di alam kubur kamu menangis

Reply Delete

Ambil hikmahnya saja ya, Sam. Terima kasih sudah mengingatkan ^_^

Reply Delete

Daripada menertawai penderitaan orang lain, lebih baik menertawai diri yang tak kelar" membaca gejala hidup.. :)

berkawan dengan saya ya, jangan lupa komen dan follow blog saya http://kampungkaryakita.blogspot.com/. Saya sudah memfollow blog ini.. Sukses

Reply Delete

jadi intinya, boleh tertawa gk sam?? hehe :D

Reply Delete

Gaya menulis yang unik Sam, singkat tapi padat.
Mirip puisi tapi bukan ya ...

Oya, bila sempat tolong mampir di link saya ya :

http://mugniarm.blogspot.com/2012/01/award-versatile-for-amazing-bloggers.html

Ada award yang mau saya sampaikan kepada Sam.

Terimakasih sebelumnya ^_^

Reply Delete

dalam tawa belum tentu ada bahagia.
singkat tapi begitu mengena sobat..
saya sering tertawa untuk menyenangkan diri sendiri apabila ada masalah..
dengan begitu, sedikit banyak mengobati walaupun sebenarnya masih bnyak masalah.
ahh, tak usah kita larut dalam permasalahan, yang penting tertawalah. hahaha :D
salam persahabatan sobat.

Reply Delete

seperti itulah yg sedang di pertontonkan para pemegang tampuk kekuasaan, berkelakar di media mengumbar bicara padahal sudah tahu barangkali rakyatnya masih terkungkung pada kemiskinan yang tak berkesudahan. Semoga ini menjadi renungan o_O

Reply Delete

Jadi renungan nih...biar nggak asal ketawa karena kadang tak bermaksud mengejek namun ada yang terluka...apalagi kalau bermaksud ya? Salam mas Sam :)

Reply Delete

tertawa adalah cara kesedihan menghibur kita.

aissshhh.. sya pernah dengar kata2 itu dr mana yah??
#bingung sendiri

Reply Delete

Senada dengan tertawa di atas penderitaan orang lain...bisa jadi tertawa atas kemenangan juga tertawa di atas kekalahan orang lain ya?

Reply Delete

Sepertinya kita semua pernah melakukan tawa yang seperti ini yang membuat kita terlupa akan segalanya....

Aku pun pernah bahkan sering... :)

Reply Delete

menertawakan kenyataan ya mas yaaa... :)

Reply Delete

sebagai manusia mungkin kita juga pernah terlupa dan melakukannya tanpa kepedulian sama sekali... dan aku juga pernah dan bahkan sering melakukannya... :)

Reply Delete

wahh komennya masuk spam folder euy.... yang namanya manusia, pasti pernah melakukan tawa seperti ini, walaupun cuma sesaat ... aku juga pernah bahkan sering melakukannya... :)

Reply Delete

sayang yaa.. sepertinya manusia-manusia yang seperti ini banyak bertebaran di muka bumi ini.. kalau kata Tukul mah, susah ngeliat orang senang dan senang ngeliat orang yang susah.... apakah kita adalah salah satunya?? kita kembalikan pada diri ini untuk menilainya... :)

Reply Delete

wah tertawa seperti ini yang bagus... menertawai diri sendiri karena kebodohan sendiri hahahahha.... :))

then how about smile?? its not an imagination when you do it and I think its real make a beautiful life around us... :)

Reply Delete

Kalau keegoisan sepertinya hampir semua manusia memiliki sifat keegoisan. Kalo menurutku lebih senang kalo mengatakan, "bukankah itu salah satu bentuk keangkuhan??" :)

Btw, kok ga bisa komen yaa di tempatnya Nike, kotak nulis kata verifikasinya ga muncul di kolom komentarnya... :(

Reply Delete

laaah senyum mah hiasan nyata dunia setelah wanita sholehah sam ^____^

Reply Delete

iya aja deh kalo begitu... :)

Reply Delete

miris yaa??? maaf kalo begitu, karena terlalu banyak tertawa juga bisa melupakan kita terhadap banyak hal yang seharusnya kita tak boleh tertawa karenanya...

iya bener, jangan kebanyakan tawa, mending senyum aja... :)

Reply Delete

kalo itu mah slogannya Dono Kasino Indro :)). Tapi, tertawalah pada tempatnya di mana seharusnya kita bisa tertawa... Kalo politisi gak bermoral sih, saya juga terkadang geram ngeliat omongannya yang seenak jidat mereka tanpa pernah meyakinkan pendengarnya kalo apa yan diomongin itu memang pantas untuk dijadikan lelucon atau tidak...

Reply Delete

Saya jadi ingat ama Nasruddin Hoja tentang tawa yang bijak ini... :)

Reply Delete

kalo tidak berkutik seharusnya tidak bisa berkata-kata donk mas, nah ini mas Insan masih bisa berkata-kata... :)

kalo masalah kehabisan kata-kata sih, menurutku tinggal bagaimana kita-kitanya aja yang berusaha mengkreatifkan diri dengan apa yang ada dalam diri kita... :)

terima kasih deh kalo begitu atas kesalutannya, tapi saya juga masih harus banyak belajar dan belajar untuk menjadi lebih baik lagi... :)

Reply Delete

ada juga orang yang mengatakan bahwa selagi di dunia tertawalah selagi bisa, nanti di alam kubur mungkin ga bisa tertawa lagi... :D

Reply Delete

Karena lebih sering hal itu terjadi di bawah alam sadar kita, atau, lebih tepatnya mungkin saat kita lupa diri ;)

Reply Delete

kalo di atas alam sadar kita yang terjadi apa?? :D

Reply Delete

iya mbak... sepertinya bijaknya harus begitu... karena tawa memang lebih sering membuat kita lupa diri daripada membuat kita tersadar... :)

Reply Delete

langit, ato genteng. tuh ada di atas!!! *gak nyambung banget. hahaha

Reply Delete

Diatasnya lagi ada layangan... hahahha :))...lebih ga nyambung lagi.... :))

Reply Delete

menurutku selamanya kita ga akan kelar membaca gejala hidup sampai akhir hayat. Membacanya pun terkadang penuh dengan beragam ekspresi... :)

Ok... salam kenal yaaa dan blognya sudah difollow.. tapi maaf belum bisa berkomentar banyak di sana... :P

Reply Delete

kalo ditanyain ke saya, tertawa itu ga boleh dan cuma saya yang boleh tertawa... :))

Reply Delete

setahuku tuh macam ga pernah tertawa... cuma mengaum... :))

Reply Delete

Terima kasih yaa mbak atas tanggapannya... ehmmm lebih mirip pujian kayanya.. :D

Emang sih bukan puisi, dan kalo mau dikategorikan sebagai puisi kayanya itu puisi-puisian ala sayah... :))

Terima kasih lagi ya mbak... dapat award lagi... langsung ke TKP deh Mbak untuk karungin awardsnya... tapi ceritanya nyusul yaaaa... :p

Reply Delete

Sam, aku kasih award nih, diterima yaaa, hehe

http://wury-mars.blogspot.com/2012/01/my-first-giveaway-aka-award.html

Reply Delete

waduhh... dapat award lagi... terima kasih yaaa... :) akan saya pajang di etalase award-ku, tapi ceritanya nyusul yaaa... :D

Reply Delete

tawa itu hanya ekspersi... cuma bagaimana kita menempatkan ekspresi itu pada tempatnya...

menertawai kenyataan pahit diri sendiri kaya'nya bagus juga... daripada manyun :))

salam.... :)

Reply Delete

mungkin mereka menghibur diri mereka dengan tawa seperti itu, tapi melupakan mereka yang katanya selalu mereka bela... :)

Reply Delete

Salam juga... ^^.

Saya jadi teringat akan sebuah ungkapan, "Be careful with your words, to anyone in everywhere"... :)

Reply Delete

Aneh memang.. seperti layaknya sebuah ungkapan, "puncak kesedihan itu adalah tertawa, dan puncak kebahagiaan itu adalah tangisan" :)

Jadi, itu kalimat pernah dengar di mana?? :D

Reply Delete

yang menang memang pantas untuk tertawa... cuma menurutku jangan sampai kita melupakan mereka yang kalah karena tawa kita... :)

Post a Comment

˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs