Recent Comments
Loading...
Recent Comments

Pahit dan Kehidupan

14 May 2011


Kalau kita meminum sesuatu yang pahit, jamu  misalnya, pernahkah kita bertanya kenapa kita mau meminumnya, padahal jamu itu pahit. Bukankah yang pahit itu merupakan sesuatu yang menyusahkan? Kita meminum dan merasakan pahitnya, karena kita mengetahui khasiatnya, yakni bisa merubah kondisi kita dari sakit menjadi sehat, dari lemah menjadi kuat. Jika dikaitkan dengan kehidupan, kita sebagai manusia tak ada yang tak pernah merasakan pahitnya kehidupan. Namun, apa yang kita lakukan ketika kita merasakan pahitnya kehidupan?

Beraneka ragam sikap yang kita lakukan ketika kita menghadapi pahitnya kehidupan, di antaranya ada yang menghindarinya dan lari dari kehidupan itu sendiri dan membiarkan pahitnya itu berubah sendiri. Dari orang seperti ini, mereka cuma bisa berharap rasa pahit itu akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Mereka cuma berharap pada perubahan tanpa mau berbaur dalam proses perubahan itu sendiri.

Namun ada juga yang dengan tegarnya menghadapi pahitnya kehidupan dengan berusaha mengatasi pahitnya kehidupan itu. Orang yang seperti ini menganggap pahitnya kehidupan itu seperti jamu yang rasanya pahit. Untuk keluar dari kepahitannya, ia harus merasakan pahitnya terlebih dahulu. Jalan keluar tak mungkin ada jika tidak menghadapi dan merasakan pahitnya terlebih dahulu. Jika hanya pasrah atau menghindar dari pahitnya jamu, kesembuhan yang diharapkan mungkin akan bergantung pada waktu yang berjalan. Menghadapi Pahitnya jamu hanyalah sebuah proses yang bisa mempercepat kesembuhan. Sama halnya dengan pahitnya kehdupan, menghadapi pahitnya kehidupan hanyalah sebuah proses yang mempercepat terjadinya perbaikan dalam kehidupan. Dalam kehidupan, menghadapi pahitnya kehidupan bukan hanya sebuah proses, tetapi merupakan semacam bentuk pembelajaran kehidupan yang membuat kita mendapatkan pengalaman bagaimana cara kita menghadapi dan menyelesaikan persoalan hidup.

Banyak orang yang lari dari kehidupannya, karena tidak tahan dengan hal yang dihadapinya. Walaupun sebenarnya dunia ini luas, di manapun kita berada kita pasti akan betemu dengan yang namanya pahitnya kehidupan. Pahitnya kehidupan merupakan bumbu perjalanan hidup itu sendiri. Dan orang yang menghadapi kehidupannya tanpa lari dari kehidupannya merupakan orang yang percaya bahwa di dalam kesulitan terdapat banyak kemudahan. Kita melihat kesulitan itu dari awal, tetapi kemudahan tidak akan ditampakkan jika kesulitan itu tidak kita lewati.

Bagaimana kita menghadapi kesulitan itu. Tentunya menghadapi kesulitan itu juga merupakan suatu proses. Suatu proses mungkin tidak bisa berjalan tanpa adanya pengetahuan bagaimana menjalankan proses itu. Orang yang mempunyai bekal ilmu, tidak akan ragu dalam menghadapi kehidupan. Dan satu hal yang harus kita yakini bahwa kita pasti bisa menghadapi dan melewati segala kepahitan ataupun kesusahan yang kita alami dalam kehidupan ini karena semuanya telah dipercayakan kepada kita menurut kesanggupan kita masing-masing. Selebihnya, kembali kepada pribadi masing-masing, bagaimana kita menyikapinya.

2 comments

Reply Delete

ketika kesulitan adalah suatu proses, itu pasti membutuhkan kejatuhan dan keterbataan kita dalam bergerak dan menentukan arah... tapi seringkali, kita tak sabar menanti hasil yang tercipta, dan itu mengalahkan proses itu sendiri... ^_^

beruntung aku bertemu blog ini...
dan kita ketemu karena sama2 mendapatkan award dari blog accilong...

tapi aku lagi perlu contekan nih,,, apa yah yang harus kulakukan dengan award itu? hm hm hm... bingung aku harus ngapain setelah diserahi itu award... ^_^ hihi

salam

Reply Delete

iya mbak... kesulitan itu harus disadari dan dihadapi dengan kesabaran, karena pasti ada kemudahan dalam setiap kesulitan...

btw, awardsnya telah aku jadi jadiin sebuah tulisan....

Post a Comment

˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs