Aku melihat... benarkah?
Apa yang kita lihat?
Aku mendengar... benarkah?
Apa yang kita dengar?
Aku merasakan... benarkah?
Apa yang kita rasakan?
Adakah sesuatu yang bisa membuatmu bungkam?
Nyatanya?
Diam seribu bahasa
Apa yang kita lihat?
Aku mendengar... benarkah?
Apa yang kita dengar?
Aku merasakan... benarkah?
Apa yang kita rasakan?
Adakah sesuatu yang bisa membuatmu bungkam?
Nyatanya?
Diam seribu bahasa
Source Pic: Random Taken From Google
32 comments
Sangat menikmati backsoundnya.. Jadi pengantar tidur asik nihhh :-bd
Mencoba memahami...-o-
nyatanya, kita bahkan tak tau apakah ini nyata...
kadang diam itu adalah jawaban dari semuanya :)
nikmati sepuas-puasnya yaaa... soalnya limited time edition... :D
semoga bisa memahaminya.... :)
jadi kapan kita bisa lepas dari ketidaktahuan??? :D
Diam berarti membiarkan semua yang kita inginkan terjawab oleh waktu... :)
Tapi capek nge-refresh, gak repeated soalnya :p
hahahah...=)) biar ada kerjaan nge refresh aja yang mau ngedengerin lagii..... :))
jadi donatur pageview deh aku.. hahahaha :D
wkwkwkwk....terima kasih kalo begituu...:))
Hhmmmm
diam itu emas, tapi tidak semua mas-mas itu pendiam... :D
diam itu emas. . .
tapi bicara adalah berlian :D
so. . .bicaralah kalo memang bermanfaat. . .
tapi diamlah jika bicara tidak bisa membawa manfaat :))
@Hana Ester : ???????????
dan juga tidak semua yang pendiam itu mas-mas... :))
Kidd kali ini lebih bijak dari yang sebelum-sebelumnya... :D
Kalau begitu:
Melihatlah dengan benar. Mendengarkanlah dengan benar. Rasakanlah kebenaran. Lalu seperti kata bang Kaito di atas, diamlah jika tak bermanfaat. Namun jika ia berguna, berbicara lah. :)
sam, lagi pusing ya?
Lalu... bagaimana caranya melihat, mendengar dan merasakan yang benar itu seperti apa?? :)
Iya nih.. pusing ga tau mau nulis apa, pusing mau nulis yang bener itu seperti apa... jadi bukan cuma sekedar kata-kata indah yang terasa hambar ketika dibaca... :D
tidak,,,kamu buta, kamu tuli, kamu tak peka..kamu kamu...hehehehh
klo bleh aku buletin,,
mncoba mngetahui smua yg Qta ktakan
bkn skedar mngatakan smua yg Qta ktahui :-?
hey kamu... kamu yang dengan telunjuk yang kamu pakai buat memaki mereka yang buta, tuli dan tak peka... pinjam telunjuknya donkkkk untuk saya pake ngupil... :))
sepertinya harus seimbang antara mengetahui dan mengatakan yang kita ketahui itu. Tapi nyatanya tak semua yang kita ketahui itu harus kita katakan, dan yang kita katakan itu belum tentu kita ketahui juga, mengatakan pertanyaan misalnya.... :)
heiii kamu...iya kamu, yang duduk di sudut ruangan dan keliahatan meradang...nda bakal aku pinjamkan telunjukku untuk berkotor ria dengan pancingan idungmu...wkwkwkwkw
saya juga sering seperti itu. kadang saya pikir kata-kata yang punya eksistensi tingkat tinggi dan sulit dipahami adalah sesuatu yang brilian yang keluar dari otak orang-orang biasa untuk selanjutnya menghasilkan retorika. lalu, ujung-ujungnya kata-kata itu mendat dan tidak mengalir. hambar.
well, walau lagi pusing bisa keluar kata-kata sebagus ini, gimana ntar normalnya? pasti lebih bagus :)
Iya.. saya juga sering berpikir buat apa saya membuat semua ini, merangkai kata-kata kalo toh itu hanya sebatas kalimat indah dan retorika belaka. Tetapi di satu sisi ada semacam kepuasan karena telah membuatnya walaupun masih terasa hambar kita merasakannya.
bagus?? sepertinya itu adalah sesuatu yang relatif, tergantung siapa yang membacanya dan menilainya. Kalo dalam kondisi normal mau dibilang lebih bagus, secara logika sih iyaaa, tapi kondisi normal juga bisa membuat kita menceracau ga jelas... :D
bener ga mauuu minjemin telunjuknya??? di dalam hidungku ada emas cair murni lohhh....:D mau ga??? kalo mau ke siniin telunjuknya, kita kerok bersama emas cair murni itu... :))
melihat, mendengar, merasakan. semuanya nyata benar. benar-benar nyata. pun saat bermimpi.
Semuanya nyata.. dan nyatanya itu buat kita tak percaya kalau itu nyata... :)
Post a Comment
˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs