Recent Comments
Loading...
Recent Comments

Malam Bersama Hening

27 March 2012

setitik cahaya dalam kegelapan

Pada malam yang bungkam karena purnama dan gemintang urung menyapa, sebuah sapaan hadir untuk mengingatnya. Tak semua orang ingin menghadirkan sapaan itu, walaupun itu cuma sapaan belaka. Bersama hening terduduk dirangkul gelapnya malam, membayangkan ia menawarkan dua jalan untuk kita lalui kelak. Menukarkan pilihan kita dengan nilai jejak-jejak yang kita torehkan di putaran waktu yang sudah berlalu. Ia hanya tertarik untuk melihat jejak-jejak itu, dan tak ingin memilikinya, karena jejak-jejak itu adalah mutlak milik kita masing-masing.

Langkah terkadang tak bisa membuat kita dengan mudah percaya, bahwa kita digiring mendekat padanya. Wajah-wajah lusuh tetap menyeringai untuk sebuah harapan, percaya pada tekad dan semangat untuk bisa merangkulnya. Tahukah kita, bahwa ia bersembunyi di balik harapan itu, mendekapnya erat-erat dan tertawa seolah-olah kita sedang diperdaya olehnya.

Kita menyangkal bahwa terangnya hari bisa membutakan mata kita, riuh rendah pacuan suara bisa tulikan pendengaran kita. Kita menyangkal semuanya, ketika kita menikmati terang itu, ketika kita menikmati apa yang kita dengar. Rasa kita seolah-olah tak ada karena kita berada dikitaran yang bisa dengan mudah membuat kita lupa. Sementara ia yang tak kasat mata hadir dan tersenyum, menunggu saat yang tepat untuk dirasakan.

Kita memang tak pernah benar dalam melakukan sesuatu, hanya selalu merasa benar. Lisan kita benar-benar tak akan pernah menyangkalnya. Mungkin inilah salah satu kesombongan yang paling mudah berakar saat ini, ketika kita hanya dibuat sadar oleh pikiran kita yang diwakili oleh lisan. Kesalahan demi kesalahan kita lakukan. keburukan demi keburukan kita perbuat. Namun, kita terkadang masih mengulanginya juga. Perubahan yang lebih baik hanyalah celotehan yang sekedar hinggap dibenak.

Tak semua ingin membicarakannya apalagi mendengar namanya disebut, karena dirinya dekat dengan kekecewaan dan keputusasaan maupun ketakberdayaan. Mereka cuma yakin bahwa ia pasti akan merangkul mereka, membawanya menghilang dari peredaran, namun tidak sekarang. Akupun ingin berkata seperti itu. Tetapi apa salahnya aku mengingatnya, menghadirkan ketakutan demi ketakutan hanya untuk sekedar membayangkan akan seperti apa diri ini ketika menemuinya.

Hening... senang bisa bercengkrama denganmu kala mataku masih belum bisa terpejam dipekatnya malam ini. Dan aku benar-benar belum siap. Masih banyak yang harus diperbaiki dan masih banyak yang harus diperbuat. Semoga semua itu bukan hanya celotehan belaka. Semoga....

Source Pic: Random From Google

27 comments

Reply Delete

amiin..smga kita bkan hnya bsa brcloteh tpi bsa sgara bertindak..

Reply Delete

semoga tak menjadi mereka yang selalu merasa benar, tapi jadi mereka yang bisa berbuat benar ...

Reply Delete

Talk less do more...hehehe ngutip slogannya iklan

Reply Delete

Apakah hening selalu lekat dengan ketakberdayaan? Bagaimana kalau hening itu hanya media untuk merenungi hidup barang sejenak?

:)

salaam ya Sam.

Reply Delete

smoga bukan hanya bisa berkata saja namun bisa berbuat....hening..hening, begitu pulang rasa itu yg aku rasakan setiap masuk ke ruang ini, nyari senter biar ngak tersesat dan kejedot tembok..uhuhuhuu

Reply Delete

hening..menurutku bagian dari pendewasa, untuk mengukur sebrapa dalam kita memaknai diri...
hmm smoga kita menjadi bgian dari orang2 yang menghargai lisan,^^

Reply Delete

aku suka hening, karena saat hening aku bisa memikirkan segala kesalahan2 yang telah lisanku lakukan.. :)

selalu suka dengan bahasamu sam.. :D

Reply Delete

Tahukah kau,..hening itu saat terbaik untuk mendengar suara hati yg plg dalam dan plg jujur :)

selamat berbincang dgn diri dan hening sobat ^^

Reply Delete

hmm... ada benarnya slogan itu... :D

Reply Delete

Tidak juga sepertinya, tetapi salah satunya, iya... :)

Reply Delete

Ya... hening memang media yang baik untuk melakukan introspeksi lisan... :)

Reply Delete

sepakat... ketika tak menuliskannya juga, takkan ada kebohongan yang lahir ketika bercengkrama dengannya... :)

Reply Delete

hening yang bising..
hening yang melengking...

Reply Delete

hening yang melengking itu memang menimbulkan kebisingan... tapi kebisingannya itu bisa mengalun tenangkan si penikmatnya... :D

Reply Delete

ahh, Sam.. kau membuat sebuah curhatan yang manis.. isi dari tulisan diatas full berisi curhatan kamu, iya kan?? tapi lagi-lagi kau menyembunyikannya di balik kata yang kau susun dengan rapi dan indah.. nice.. dhe suka.. :)

dan sebagai hadiah, ada hadiah spesial dari gamazoe untuk kamu.. diterima yaa http://gamazoe.wordpress.com/2012/03/31/seratus-cinta-gamazoe/

Reply Delete

hei, bisingnya yg melengking. bukan melengkingnya yg bising!!!

#cari perkara. hahahhah

Reply Delete

hahaha...sakarepmu aja dehhh... :))

Reply Delete

iya iyaaa ngakuu... ini curhatan yang ga jelas sama sekali... :D

segera meluncur menjemput jatah pemberian award... :D

Reply Delete

saya tidak sedang menggali sumur bro... kok bisa dalam?? :D

Reply Delete

Intuisi brmain, otak brputar, nalar bkerja, smua mnyatu dlm kheningan malam ...

Di kheningan malam,...
Qta bnyk mnyadari kesalahan & kelakuan apa yg Qta prbuat sehari ini.
Bisa saja nikmati malam dg trlelap & mmpi indah ,,,,
tp blum tentu pagi kan bs trsambut, bila ruh tak kembali ke raga ...

Selamat menikmati insomnia-mu kawan B-)

Reply Delete

Hening itu hebat yaaa... bisa memainkan itu semua ketika kita berbaur dengannya...

Sangat sepakat sekali dengan komentarnyaa....

Komentar yang mencerahkan, mengajak untuk berdamai dengan suasana, sepekat apaapun malam itu dan setenang apapun hening itu... :)

terima kasih komentarnyaaa.... niceeee.... :-bd

Post a Comment

˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs