Recent Comments
Loading...
Recent Comments

Pembawa Bendera Putih

16 November 2014

Bendera putih biasa diartikan atau disamakan dengan kata 'menyerah'. Menyerah pada sesuatu yang tidak bisa kita selesaikan atau bisa juga berarti kita bisa menyelesaikannya namun waktu yang kita miliki untuk menyelesaikannya itu kurang. Namun untuk sekarang ini, belum saatnya untuk mengibarkan bendera putih.

Bendera putih juga bisa diartikan sebagai sebuah penanda. Kalau di tempat saya biasa digunakan sebagai penanda bahwa ada seseorang yang meninggal dunia. Setahu saya, ada tiga warna yang biasa dijadikan sebagai simbol penanda kematian, yakni kuning, hitam dan putih. Warna kuning sejarah awalnya digunakan pada zaman kolonialisme Belanda. Simbol warna ini berupa bendera dengan huruf Q di tengahnya yang berarti Quarantine atau Karantina. Simbol ini digunakan sebagai tanda tempat karantina bagi para penderita suatu penyakit menular yang sedang mewabah saat itu. Simbol bendera warna kuning ini sampai sekarang masih digunakan tetapi tanpa huruf Q di tengahnya alias kuning polos. Daerah yang menggunakan bendera warna kuning sebagai penanda kematian ini misalnya Jakarta dan Bandung.

Kalau warna hitam sendiri bermula saat Ratu Victoria dari Inggris menghadiri pemakaman suaminya dengan mengenakan pakaian serba hitam. Entah bagaimana kisahnya hingga warna hitam bisa mendunia menjadi penanda kematian. Dan sampai saat ini, kita masih bisa melihat ada yang menggunakan pakaian serba hitam saat sedang berduka. Kalau mau lihat, tengok saja film-film yang menampilkan adegan pemakaman.

Sedangkan warna putih berasal dari kebiasaan Masyarakat Tiongkok yang menggunakan semua atribut pemakaman dengan warna putih. Dari mulai kostum, tirai, lilin dan sebagainya. Simbol dengan bendera putih yang menandakan kematian ini bisa ditemukan di daerah seperti Kalimantan, Makassar dan Papua. Mungkin ada juga daerah-daerah lain yang menggunakan warna-warna tertentu selain warna putih, hitam dan kuning sebagai simbol penanda kematian dengan alasan tertentu juga.

Ada kejadian menarik mengenai pembawa bendera putih ini. Sebenarnya sudah sering saya memperhatikannya, namun kali ini baru terbawa pikiran. Bendera putih ini biasanya akan dibawa sampai ke tempat pemakaman orang yang meninggal. Dalam perjalanannya dari rumah duka ke pemakaman, pembawa bendera ini biasanya berada di jejeran paling depan konvoi pembawa jenazah. Ia menjadi pembuka jalan bagi rombongan konvoi. Bagi para pengendara yang bukan bagian dari konvoi, akan merasakan kegarangan dari pembawa bendera ini.

Sampai tahap ini, saya kira hal ini terasa wajar bagi pembawa bendera untuk bersikap garang, khususnya kepada pengendara yang tidak mengerti kalau iring-iringan ini harus bisa secepatnya sampai di pemakaman. Namun, yang jadi masalah ketika sikap garang ini tidak digunakan pada tempatnya. Maksudnya, kegarangan ini digunakan semaunya saja tanpa pandang bulu pada siapapun di luar rombongan iring-iringan. Hal ini seperti jadi ajang untuk menunjukkan sebuah 'kehebatan' dari si pembawa bendera. Dengan suara yang 'lantang', mereka meneriaki dan menakut-nakuti para pengguna jalan lain untuk melipir sejenak dari jalanan. Dan terkadang apabila pengguna jalan ini tidak menyadari keberadaan mereka, dengan keadaan terpaksa, kendaraan mereka bisa menjadi sasaran gebukan dari tongkat di mana bendera itu disematkan.

Apakah mereka tidak sadar tentang apa yang sedang mereka iringi? Akan lebih baik kalau di sepanjang perjalanan menuju pemakaman, mereka bisa berpikir seandainya saja mereka yang berada di dalam keranda yang akan diantar ke tempat peristirahatan terakhirnya. Kalau pikiran seperti ini ada, mungkin sikap arogansi si pembawa bendera ini akan luntur bahkan hilang atau tidak ada sama sekali.

4 comments

Reply Delete

Warna Putih bagi warga keturunan Tionghoa adalah lambang kematian. FIlm film Barat terutama dalam film perang memang banyak menggambarkan makna bendera putih sebagai tanda "Surrender" atau menyerah kepada musuh. Saya akan cari tau mengapa bisa bermakna demikian Artikel yang bagus sekali yang saya baca hari ini di sini. Mencerahkan. Inspiratif

Reply Delete

Eh, dalam rangka apa bahas bendera putih gini? Kirain awalnya mau bahas pembawa bendera di Kerinci, yang mirip dengan adegan di 5cm :D

Kalo untuk iring-iringan jenazah, yang aku ga paham sampai sekarang, kenapa mereka harus lari-larian dan keburu-buru gitu yak? Jalan santai emang gak boleh??

Reply Delete

Inspiratif?? Woww... terima kasih apresiasinya Pak Asep.. Saya cuma tergerak untuk membahasnya sehabis melihat iring-iringan pembawa jenazah di jalan.

Reply Delete

Gak dalam rangka apa-apa... cuma sering aja ngeliat iring-iringan seperti ini di jalan dengan kelakukan yang sama.

Gak tahu juga kenapa harus buru-buru... cari tahu yaaa??? :d

Post a Comment

˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs