Recent Comments
Loading...
Recent Comments

Suara Sang Sunyi

22 March 2011

Ada satu hal yang mau aku sampaikan padamu, tetapi aku tidak punya keberanian untuk itu. Aku berusaha mengarahkannya  untuk tidak langsung menuju titik pokok permasalahan. Aku ingin agar supaya engkau bisa membaca kata perkata apa yang kutuliskan kepadamu ini. Aku juga berharap bahwa engkau bisa meluangkan sedikit waktumu untuk ini dan memberikan sedikit dan secercah perhatian pada seseorang yang hanya bisa engkau kenal melalui tulisan. Memang kedengarannya seperti kisah tragis seorang manusia yang senantiasa selalu berada dalam kondisi tidak seimbang, manusia yang tidak bisa menentukan sikap, ataupun manusia yang hanya bisa bergantung pada tali yang dipegang oleh manusia lainnya.

Tentunya keluh kesahku ini tidak akan berguna kalau engkau juga larut dalam kondisiku sekarang ini. Aku ingin ada yang berubah setelah engkau membaca tulisan ini, yakni perubahan dari aku sendiri menjadi aku yang lebih baik, bukan perubahan kamu menjadi aku yang sekarang ini. Aku selalu merindukan berada di suatu tempat di mana kita bisa saling berbagi cerita, bercanda, dan bisa mengerti masalah masing-masing. Aku ingin didengarkan, dan aku juga ingin mendengarkan.

Selama ini aku tidak sadar mengikuti arus waktu yang terus berjalan. Banyak pengalaman yang aku lalui dalam beberapa bulan terakhir ini, yang kebanyakan berbicara tentang dan kepada diriku sendiri. Entah kenapa aku sangat senang melakukannya. Aku membaca, berpikir, merenung, mempertanyakan sesuatu, yang akhirnya aku tanggapi, aku terima, bahkan terkadang aku bersikap masa bodoh di kala aku sudah muak dengan hal hal yang bersifat rutin yang aku sendiri tidak tahu jawabannya seperti apa.

Jangan pernah berhenti… tetaplah maju… tetaplah melangkah… jangan pedulikan pandangan orang lain tentangmu, karena mereka tidak tahu hal yang sebenarnya tentang dirimu. Kamu juga jangan pernah berharap terhadap mereka. Mereka sama sekali tidak bisa memberikan harapan kepadamu. Juga jangan pernah bersedih karena sikap mereka kepadamu. Sikap demikian hanyalah akan lebih membuatmu terpuruk ke dalam lembah kesepian. Jadilah dirimu sendiri apa adanya. Yang engkau harus ingat bahwa mereka sebenarnya sangat membutuhkanmu. Engkau hanya perlu menemukan cara untuk melakukannya. Jalani hari-harimu semampu kamu. Pasti ada jalan yang akan menuntunmu menuju cahaya terang. Engkau harus yakin itu….  Buktikan bahwa engkau melakukan sesuatu bukan karena terpaksa untuk orang lain, tapi karena engkau memang menyukainya.

Satu lagi. Jangan pernah bercerita mengenai masalah yang membuatmu bersedih. Berceritalah kepadaku tentang kebahagiaan yang kau alami. Aku sangat tidak menyukai tulisanmu kemarin yang hanya menceritakan prolog dari apa yang ingin engkau utarakan. Apalagi cerita itu engkau yakini bukan suatu keluhan, tetapi aku sendiri menganggapnya sebuah keluhan yang belum engkau ceritakan dan aku memutuskan untuk tidak mendengarnya. Cerita yang panjang tidak akan pernah menghasilkan sesuatu yang engkau inginkan. Malah engkau akan lebih mendapatkan masalah. Masalah tidak akan selesai dengan hanya diceritakan, malah masalah akan bertambah ketika engkau bercerita. Kegelisahan yang engkau alami hari ini jangan engkau pikirkan lagi. Baca berulang-ulang paragraf di atas, niscaya engkau pasti akan terhibur dengan kegelisahan hidup dan kerumitan hidup yang kau alami.

Terkadang juga aku harus keras terhadap dirimu yang hanya bisa mengeluh dan mengeluh. Kapan engkau ingin berbuat. Kapan engkau ingin melakukan suatu hal yang baru, hal yang belum pernah engkau lakukan. Kapan engkau akan memasuki dunia lain. Bukankah duniamu yang sekarang ini sudah renta untuk kau jalani. Keluarlah, lihatlah dunia yang sebenarnya. Temukan apa yang kau cari. Dan jadilah dirimu sendiri dan jangan pernah melupakan orang lain yang telah berjasa ataupun yang telah dan sedang memusuhimu. Ingat, mereka sangat membutuhkanmu !!

Aku pernah bilang padamu bahwa mereka sangat membutuhkanmu. saya harap kamu jangan salah mengartikannya. Mereka sangat membutuhkanmu, bukan berarti kamu harus terlena dengan dirimu sendiri, terlena dengan kesenanganmu sendiri. Bukan... bukan itu yang saya maksud. Yang saya maksudkan, bahwa coba lihat sekelilingmu, semoga kamu bisa menganggap masalah mereka adalah masalahmu. Ingat, mereka membutuhkanmu, mereka butuh dihibur olehmu dan caranya terserah kamu. Jangan pernah takut, karena dalam hal ini kamu tidak salah. kamu melakukan suatu hal yang mulia, yakni menyadarkan orang lain agar kembali ke jalannya dan menemukan kembali cita-citanya.

Mungkin kamu sering memikirkannya, tetapi apalah artinya kalau kepedulian hanya singgah di dalam otak dan tidak pernah terealisasikan sama sekali. Kamu hidup di dunia nyata bukan di dunia pikiran. Dunia pikiran hanya sebuah jembatan untuk menjalani dunia nyata. Bangunlah jembatan itu dan berjalanlah di atasnya. Jangan hanya bisa membangun jembatan tetapi tidak bisa memanfaatkan kegunaan dari jembatan itu. Dan jangan pernah membangun benteng di dalam pikiranmu, karena benteng tidak akan berguna kalau situasi yang dihadapi bukan situasi perang, tetapi lebih baik engkau memulai perang itu lalu membangun benteng pikiranmu sendiri. Sekali lagi, jangan pernah takut...!!!!!!! takut itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah. takut itu hanya akan membawamu menjauh dari masalah tetapi tidak melepaskanmu dari masalah.

Pengalaman bagi saya, tidak harus selalu diulang dengan kelakuan yang sama. Mungkin pengalaman itu bisa terulang, tetapi dengan perbaikan yang lebih baik dari pengalaman yang dahulu. Tidak harus pengalaman buruk itu harus dihindari kalau kita merasakannya lagi. Tetapi, sebaliknya harus dihadapi dan sebisa mungkin menghindari hasil yang sama dari pengalaman sebelumnya. Bukankah engkau sendiri pernah mengajari hal ini, bahwa engkau sendiri harus berani menghadapi apapun yang berada di depanmu. Kalau kau mundur, kapan kau mau maju. Dan kalau kau maju, ingatlah di belakangmu banyak perbekalan yang akan membuatmu terus maju.

Aku tahu kamu akan ngotot dengan keputusanmu. Kalau seperti ini, buat apa kamu bercerita kepadaku. Bukankah semua yang kamu ceritakan menjadi sia-sia kalau seperti ini jadinya. Keputusanmu adalah keputusanmu dan pendapatku adalah pendapatku. Engkau mau menerima atau tidak adalah keputusanmu juga, dan aku mau berpendapat adalah hakku sebagai pendengar di mana aku mendengarkan segala ceritaku.

Sepertinya engkau tidak bisa berkata-kata lagi. Aku bercerita supaya engkau tahu, dan aku meminta pendapatmu bukan untuk menimbulkan perdebatan di antara kita. Perdebatan itu hanya akan menimbulkan putusnya urat saraf yang tidak akan berarti apa-apa bagi orang yang berdebat.

Apalah artinya pembicaraan kalau tidak ada 2 jalan yang berbeda yang dicoba untuk disatukan. Aku berusaha mengaturnya agar menjadi seperti ini. Aku sudah tahu jawabanmu, makanya aku berusaha membuat jawaban yang sengaja berlawanan dengan jawabanmu, tetapi sebenarnya aku salut, kamu masih mengingat beberapa pelajaran yang bisa engkau gunakan untuk berusaha membuatku berhenti berkata-kata dan menyetujui semua keinginanmu. Lakukanlah… jangan pernah mundur lagi…. Karena waktu pun tak akan pernah mundur walaupun sebenarnya engkau berharap seperti itu.

Bukan perdebatan yang akan menimbulkan kebencian di antara kita. Betapa indah dunia ini jika kita bisa sejalan dengan orang-orang di sekitar kita, bisa bahu membahu menyelesaikan suatu pekerjaan yang kalau dikerjakan oleh seorang diri akan sangat memberatkan dan membutuhkan proses yang lama untuk menyelesaikannya. Terima kasih sepi dan sunyi. Engkaulah temanku dalam kesendirian dan kesunyian yang kualami. Tak ada yang bisa menggantikanmu di dalam kesunyian dan kesendirian yang kualami. Walaupun kesunyian ini disaksikan oleh Yang Menciptakan kesunyian itu sendiri, setidaknya aku tidak akan pernah merasa kesepian di tengah kesunyian yang kualami.

8 comments

Reply Delete

Assalamu'alaikum...salam kenal...follback ya mas...di sini...
http://monggopinarak-miracle.blogspot.com/
dan di sini...
http://nickzone-miracle.blogspot.com/
makasih mas...^^

Reply Delete

aq seakan berbicara pada diriku.... hehehe
nice!!!

Reply Delete

suara sang sunyi, dalam, gaya bahasa yang unik, selamat bergabung di bloof (Blog of Friendship) jgn lupa pasang bannernya. jangan lupa ikut KOPDAR BLOOFERS MAKASSAR ya

Reply Delete

@ a cup of coffee: salam kenal juga. Nama A Cup Of Coffee ada hubungannya ama 'Three Cup Of Tea' nya Greg Mortenson ga ya?? Blog-nya udah di follow kok.

@Apriliana Turkandi: Sepertinya semua orang sering mengalaminya... semoga bukan termasuk kategori tingkat kegilaan seseorang.. :)

@blackbox: untuk kesan di awal terima kasih telah bersuara. Semoga sunyi tidak kesepian karena ada yang menemaninya bersuara. Dan untuk pesan yang diakhir, maaf saya tidak bisa mengikutinya.. salam saja sama teman-teman Bloofers lainnya di Makassar.

MARI BERKARYA......

Reply Delete

berkunjung....itu bercerita tentang siapa mas...hehehee...selamat gabung dengan bloofer

Reply Delete

klo di ym, suaranya kira2 begini.. BUZZ!!!

bangun.. bangun..
*pengacau menjejak. :D

Reply Delete

@ Nit Not : ceritanya tentang Aku dan Hening...waduh detailnya panjang kalo mo diceritain di sini....

@ Asriani Amir : Jejak yang kau tinggalkan jejak acak cakar ayam....:D

Reply Delete

akhirnya bisa mampir juga :)

Post a Comment

˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs