Ia masih terkapar karenanya. Entah apa yang merasukinya. Kepalanya seperti merasakan sebuah tusukan yang mematikan tepat di tempat ia sering berkreasi tentang harapan dan cita-cita. Perihnya terkadang datang menghujam tiba-tiba tanpa kenal kasihan, dan terkadang lambat laun rasa itu pergi perlahan-lahan hanya untuk sejenak mengistirahatkan sasarannya dari amukan perihnya.
Semuanya terlihat hitam pekat, tak ada sebuah kilatan goresan yang bisa membuatnya bercahaya. Ia tak bisa merasakan sekelilingnya seperti apa, raganya seperti apa. Tak guna berontak, tak guna menjerit. Semua hanya membuat keadaan semakin suram dan muram. Terdiam, hanya itu yang bisa ia lakukan. Menenangkan diri, menguasai diri, dan merasakan eksistensi diri walaupun tak terlihat sama sekali. Sadarnya, ini bukan keberadaan yang diinginkannya.
Tak ada yang menginginkan keberadaan seperti itu. Namun ada saat kita terjebak di dalamnya, ketika kita tak sadarkan diri telah melanggar sebuah norma garis kehidupan. Dan karena kondisi ini pula, hidup jadi lebih berwarna, tak selamanya terang benderang yang kadang membuat kita terlena, melupakan keberadaan kita yang sebenarnya. Dan terkadang gelap seperti sekarang ini, yang kadang membuat kita merindukan sang terang itu. Yaa… apa yang dirindukan manusia adalah sesuatu yang tidak ada di depannya kini. Kita harus bersikap wajar dan berdamai dengan yang satu ini.
Sebuah tarikan nafas membisikkan sebuah ajaran untuk tidak berhenti mendetakkan denyut kehidupan sampai ia berhenti. Mengapa harus berhenti ketika ia terus melaju mengantar si pemiliknya ke tempat perhentian terakhirnya? Terkadang kita begitu picik menukar ketakberdayaan dengan sebuah makian.
Semuanya terlihat hitam pekat, tak ada sebuah kilatan goresan yang bisa membuatnya bercahaya. Ia tak bisa merasakan sekelilingnya seperti apa, raganya seperti apa. Tak guna berontak, tak guna menjerit. Semua hanya membuat keadaan semakin suram dan muram. Terdiam, hanya itu yang bisa ia lakukan. Menenangkan diri, menguasai diri, dan merasakan eksistensi diri walaupun tak terlihat sama sekali. Sadarnya, ini bukan keberadaan yang diinginkannya.
Tak ada yang menginginkan keberadaan seperti itu. Namun ada saat kita terjebak di dalamnya, ketika kita tak sadarkan diri telah melanggar sebuah norma garis kehidupan. Dan karena kondisi ini pula, hidup jadi lebih berwarna, tak selamanya terang benderang yang kadang membuat kita terlena, melupakan keberadaan kita yang sebenarnya. Dan terkadang gelap seperti sekarang ini, yang kadang membuat kita merindukan sang terang itu. Yaa… apa yang dirindukan manusia adalah sesuatu yang tidak ada di depannya kini. Kita harus bersikap wajar dan berdamai dengan yang satu ini.
Sebuah tarikan nafas membisikkan sebuah ajaran untuk tidak berhenti mendetakkan denyut kehidupan sampai ia berhenti. Mengapa harus berhenti ketika ia terus melaju mengantar si pemiliknya ke tempat perhentian terakhirnya? Terkadang kita begitu picik menukar ketakberdayaan dengan sebuah makian.
46 comments
hidup penuh warna~
setuju, kenapa harus mengakhiri hidup ketika hidup belum berakhir(!)
begitu ya maksudnya?
selalu berasa jadi orang oon tiap mampir dsini O.o
dan ah ngapain sy ngebaca tulisan yang harus sy baca 2x baru bisa sdkit mengerti ?
sy suka gaya menulisnya bang :D
sebuah desahan nafas membisik ajaran agar tidak menhentikan detakan kehidupan sampai ia terhenti...harus banyak bersyukur, bahwa setiap desahan nafas itu berharga...
Kali ini saya musti baca dua kali Sam. Maklum, lagi buta kata-kata. T_T
sama kayak kak yun, kak sam ini paling bisa buat kita pusingg...-.- mikirr maksudnya apa? hhe... tapi setelah dibaca lagi dan lagi. yahhh... dapat pencerahan. subhanallah, suka sama tulisannya kak :)
Artinya kita itu tidak boleh menyerah pada keadaan.. ^^ #soktahu
terkadang qt terlalu picik menukar ketakberdayaan dengn sebuah makian.
bagi saya mengeluh itu makian. tp bagi saya juga, pada waktu2 tertentu, kadang melampiaskan keluhan juga bisa jadi angin segar. serasa ada yg sedikit berkurang.
ah, keterbatasan bisa ditaklukkan dengan sebuah tekad koq. wkwkwkwkkwkwkk..
noh, muncul lagi bahasa laknatq. wkkwkwkwkkk
Sepertinya ini so swiitt sekali ya,,,
*Merenung*
hehehe,,,
Emang siapa yang mau mengakhiri hidup??? :D
Berasa ikutan oon juga kalo ada yang berkomentar seperti ini... :D
saya juga mikir, ngapain susah-susah buat tulisan seperti ini yaa??? :D
syukur... syukur... syukur... Alhamdulillah... terima kasih ya Allah, Engkau masih membuatku bernafas sampai detik ini... :)
padahal saya cuma buatnya sekali... kenapa harus sampai buang-buang waktu buat baca sampai dua kali.... :D
kenapa harus dipikirkan kalau ga ngerti juga yaa??? :D
Dan saya jadi penasaran sama pecarahan yang kamu dapatkan... boleh saya tahu apa itu?? :)
Bagaimana kalo kita membuat keadaan yang menyerah sama kita aja...??? :D
bagi sayaaa... keluhan yaa keluhann, dan makian yaaa makian... ga ada samanya sama sekali.. mungkin samanya adalah ketika keduanya kita keluarkan, serasa ada yang sedikit berkurang... :D
Kalimat itu ga usah saya tanggapi yaaa.... udah terlalu sering saya mendengarnya.... :))
sambil ngunyah permen emang sangat so swiitt sekalii.... :D
@#$$&%^#*#(@*(@($*$&
Untuk setiap detakan nafas yg kau hembuskan, untuk setiap ketidakberdayaan yg terhempas ... nyaman sekali saat kau masi bisa menuliskannya, kawan ... #stres
Bahasanya pake bahasa "dewa" cuy, buruh pabrik kayak saya gini semakin di baca semakin ndak ngerti apa yang diomongin wakakakaka
Mimpi, akal dan logika kadangkala memang ndak sinkron dalam dunia nyata, dan pada kenyataannya mimpi akan menjadi sebuah hal yang membosankan, tapi setidaknya dengan bermimpi, kita tahu bahwa kita masih punya harapan, masih punya cita-cita dan masih punya keinginan untuk terus menjadi lebih baik..*nyambung ndak ini commentnya :D
ahrgh...
msh berdetak.. msh bernafas.. itu tandanya msh hidup.. :D
halah komen apa pula ini.. haha..
bahasa tingkat tinggi banget bang, butuh waktu buat mencernanya :) *buru2 baca ulang*
baru pernah sekali ini baca tulisannya. :D. sulit dimengerti hehe, tapi setelah baca lagi agak mudengan dikit.pemahamanku, yang penting jangan menyerah sama keadaan. gak ngeluh, tetep optimis, dan semangat! selama kita masih hidup dan dikasi nafas sama Alloh. fighting! :D
Tak selamanya gelap itu menyesakkan, dan tak selamanya pula terang itu menyenangkan. Mereka yang menukar ketidak berdayaan dengan makian berarti belum pernah berada diposisi yang sama,.. makian, yang hanya terlontarkan dari ketidak tahuan yang mendalam #apasihhh
hMM ...memaki berarti tak berdaya ya ... ^__^
sayang sekali ini hanyalah serpihan tulisan lama yang aku kumpulkan kembali di antara tumpukan file-file yang adaa... :D
hebat yaaa sayahh.... bisa bahasa dewaaa... padahal cuma ocehan ga jelas kaya gini....
siiippp komen di paragraf selanjutnya sepertinya ga nyambung... :D
sssssssttt... jangan berisikkk.... hening...:D
bawa kotak P3K gaa mbak??? butuh pertolongan pertama... :D
emang seharusnya begitu kalo masih mau menjadi lebih baik... keep fightingg!! :)
hubungannya apaa cobakk??? :D
ga juga kayanya... tapi kadang ketakberdayaan bisa mengundang makian untuk terucap... :)
menghargai proses kehidupan.... kadangkala kita harus jatuh, terperosok, terperangkap, melanggar batas,,, agar kita tahu mana yang seharusnya kita pilih.
Jangan putus asa ya..^^
Yeeee.. mana kutau... :))
ketika kita mapu resapi pahit,
mungkin baru kita sadar arti manis. .
kala kita tenggelam dalam hitam,
seringkali saat itu baru kita sadar rindu akan putih ..!
dan tatkala orang sibuk menafsirkan air mata,...
kita telah belajar bahwa ada bahagia di tiap linangannya ...
smg aja nyambung
cz sbnrny smpe skrg msh agk bingung (:|
setiap org pasti mati,
ngapain mati duluan coba??
Pada komentarnya aku jadi teringat akan sebuah quote, bahwa "tak ada yang gagal dalam takdir Tuhan"...:)
siippp... ini cuma tulisan, kawan... :D ga ada yang putus asa...:)
bener kan.... apa yang dinginkan manusia, adalah apa yang ga ada di depannya, dan semua itu baru terasa ketika ia menginginkannya... :D
ia semua orang pasti mati, dan siapa yang ngomongin tentang kematian yaaa??:D
ckckckkc... bener-bener asal komennn... :))
Karena yang saya tangkap dari tulisan itu adalah seseorang yang ndak berhasil meraih mimpi-mimpinya.
Dari kata-kata "Apa yang dirindukan manusia adalah sesuatu yang tidak ada di depannya kini"
Apa yang ingin kamu sampaikan mungkin berbeda dengan apa yang saya tangkap :)
Hahaha... malah dikomentarin balik, padahal aku juga bingung di komentar pertama itu sebenarnya nyambung atau tidak yaaa :D, tapi kayanya itulah kita sebagai pembaca, kita hanya bisa menilai sebuah tulisan dari sudut pandang kita sendiri, dan mencoba menerka maksud dari penulisnya sendiri.
Biarlah komentarnya saya jadikan sebagai sarana ilmu dan sebagai bahan pembelajaran buat saya sendiri... :)
"apa yang dirindukan manusia adalah sesuatu yang tidak ada didepannya kini"
berarti ini salah satu fungsi lain dari rindu itu kan, berusaha menggapainya sampai mendapatkan apa yang diinginkan :)
setelah baca komennya, aku baru nyadar kalo pengertian rindu itu adalah menginginkan sesuatu yang tidak ada di depannya :D
Post a Comment
˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs