Tanpa kita amati, ia berjalan. Tanpa kita sadari, ia melaju. Lajunya konstan, tapi terkadang kita merasakan lajunya sangat kencang dan terkadang juga kita merasakan lajunya sangat lambat. Ia tidak pernah diam, bahkan untuk berhenti sejenak beristirahat mengambil nafas kemudian berjalan lagi pun tidak. Ia tak punya kediaman dan tak pernah menempati ruang barang sekejap. Ia hanya datang, melewati dan meninggalkan suatu ruang dan beralih ke ruang lainnya tanpa henti sekejap mata. Ia menggerogoti semua yang ada, melapukkannya, menghancurkannya tanpa bekas dan mungkin menggantinya dengan sesuatu yang baru. Ada yang datang dan pergi karenanya. Ada pertemuan dan perpisahan karenanya. Hari dan musim berganti karenanya. Mimpi-mimpi dan harapan ada yang tertunda dan terwujud karenanya. Ada yang merasa bebas dan terpenjara karenanya. Tawa, canda, tangis, ceria, susah, senang, bahagia, sedih, semua menyatu dengannya.
Ketika renungan tentangnya hadir, yang ada hanyalah penyesalan atau kenangan masa lalu, mimpi dan harapan yang belum terwujud. Kita berada di dalamnya, menyatu dengannya dalam melangkah. Ia coba merangkul kita, menemani langkah menuju kenyataan yang kita rindukan. Tak seperti dia, kita sering berhenti sejenak. Dalam perhentian itu, ada yang lupa tentangnya dan bahkan sampai menyia-nyiakannya, berharap kesempatan yang dihadirkannya pada saat itu akan berbuah harapan. Berdamai dengannya tidaklah mudah, karena ada kebosanan, kesuntukan dan kemalasan dalam diri kita. Namun, ia tidak mengenal suatu alasan dan Ia akan tetap melaju tanpa henti meninggalkan kita yang sedang terseok-seok. Dan saat itulah sebenarnya kita harus sadar dan bangkit dari keterseok-seokan kita, berharap tak menyia-nyiakannya untuk kemudian berlari mengejar ketertinggalan kita.
Adakah manusia merasakan kehadiranmu dalam tarikan nafasnya dan menyadarkan bahwa garis akhir perjalanannya semakin lama semakin dekat. Mungkin tak terpikirkan karena esok hari selalu mereka temui dengan mudah, dan tak pernah dipikirkan andai saja esok hari tak mau menyapa mereka lagi.
Semua itu indah bila kita mensyukuri.
Adakah kita merasakannya?
5 comments
nice post..bagus kata-katanya menyentuh :)
wow...
artikel yang menarik...menyadarkan akan pentingnya setiap detik yang kita lalui...karna kita tak kan tahu apa yang terjadi esok hari...salam kenal yaah...
monggo mampir::: http://inspirasijiwaa.blogspot.com/
lima sebelum lima...
sehat sebelum sakit, lapang sebelum sibuk, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati... :)
Buat semua.... terima kasih atas apresiasi, tanggapan dan nasehatnya....semoga bermanfaat dan bukan hanya sekedar kata...:)
yaa...terimakasih...semoga saya bisa mengambil hikmah dari kata2 di tulisan diatas....sangat bagus...
salam :)
Post a Comment
˙˙˙buıɥʇǝɯos ʎɐs